"TUHAN BERBISIK"
Senja pagi membungkus tubuhku
Senja pagi membungkus tubuhku
Udara
segar merakit setiap nafas
Sepi
sendiri Aku benci
Kemana
mereka ? Tak hadir mengisi gundah
Dibawah
terik mentari, aku termenung
Tak
sempat bercengkrama besamamu embun
Ku
berlari, terus dan terus berlari
Aku
tak mau sendiri menjadi patung belantara
Tuhan,
aku dimana? Dimana ?
Mencoba
menengok segala arah
Batu-batu
besar ini manampakkan wajah
Begitu
sangat tampak
Perahu
perahu seakan bicara
Karang
lautan menyambut hadirku
Pasir
putih membalas senyum manis ini
Air
mengalir dengan isinmu
Maha
Eksotis karyamu Tuhan!
Tuhan,
inikah ciptamu ?
Inikah
Pulau Belitong yang kau katakan ?
Inikah
Pulau Siladen Manado dengan sejuta kekayaan laut itu?
Atau
Inikah Pulau Samalona yang tak pernah kudengar gaungnya ?
Inikah
Lombok yang sering kau ucap itu ?
Kau
hanya terdiam membisu
Bahkan
ragam ciptaanmu sendiri tak berani ungkapkan
Aku
tak malu, Aku bangga!
Bisik
aku atas semua jawabmu
Bisik
diri ini Tuhan! Bisik!
Melalui
rintik hujan dan pelangi indah sore
Engkau
membisik,
Ya,
Ini Ciptaanku, ini karyaku
Dan
kini menjadi ragam bangsamu.
Bahagialah
bersamanya!
Aku
terhentak, sungguh kuasa dirimu.