Sabtu, 30 Mei 2015

Puisi : Tuhan Berbisik

"TUHAN BERBISIK"

Senja pagi membungkus tubuhku
Udara segar merakit setiap nafas
Sepi sendiri Aku benci

Kemana mereka ? Tak hadir mengisi gundah
Dibawah terik mentari, aku termenung
Tak sempat bercengkrama besamamu embun
Ku berlari, terus dan terus berlari
Aku tak mau sendiri menjadi patung belantara

Tuhan, aku dimana? Dimana ?
Mencoba menengok segala arah
Batu-batu besar ini manampakkan wajah
Begitu sangat tampak
Perahu perahu seakan bicara
Karang lautan menyambut hadirku
Pasir putih membalas senyum manis ini
Air mengalir dengan isinmu
Maha Eksotis karyamu Tuhan!

Tuhan, inikah ciptamu ?
Inikah Pulau Belitong yang kau katakan ?
Inikah Pulau Siladen Manado dengan sejuta kekayaan laut itu?
Atau Inikah Pulau Samalona yang tak pernah kudengar gaungnya ?
Inikah Lombok yang sering kau ucap itu ?

Kau hanya terdiam membisu
Bahkan ragam ciptaanmu sendiri tak berani ungkapkan
Aku tak malu, Aku bangga!
Bisik aku atas semua jawabmu
Bisik diri ini Tuhan! Bisik!
Melalui rintik hujan dan pelangi indah sore
Engkau membisik,
Ya, Ini Ciptaanku, ini karyaku
Dan kini menjadi ragam bangsamu.
Bahagialah bersamanya!

Aku terhentak, sungguh kuasa dirimu.